Sandi Tanya kepada Aa Gym Bagaimana Atasi Masalah Sampah dan Hoaks
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menghadiri pengajian rutin Daarut Tauhiid yang digelar dai Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym di Masjid Istiqlal, Minggu (10/12/2017). Di depan para jemaah, Sandiaga meminta bantuan Aa Gym untuk mengatasi sampah dan hoaks.
"Saya waktu ke Daarut Tauhiid rapi banget sandalnya. Saya ingin ada gerakan, kelas menengah meningkat pendapatannya tapi perilakunya belum berubah. Rajin shalat, ikut maulidan, tapi masih buang sampah(sembarangan). Ini enggak mencerminkan warga DKI, gimana ini A?" kata Sandiaga kepada Aa Gym.
Untuk menangapi Sandiaga, Aa Gym menyampaikan akronim-akronim buatannya tentang hidup tertib, sperti "TSP" yang berarti tahan-simpan-pungut sampah masing-masing. Menurut Aa Gym, memungut sampah adalah pahala. Ada juga akronim "Bebas Komiba" yang berarti berantakan, rapikan; basah, keringkan; kotor, bersihkan; miring, luruskan; bahaya, amankan.
Aa mengatakan, rumus perubahan sikap itu bisa dimulai dengan 3M yakni mulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil, dan mulai saat ini. Di pesantren miliknya, Daarut Tauhiid yang berlokasi di Jawa Barat, Aa Gym menerapkan "BRTT" atau bersih-rapi-tertib-teratur. Santri dan santriwati yang berantakan, bisa tak naik kelas hanya karena tak menerapkan BRTT ini.
"Ini bisa kerja sama Daarut Tauhiid dengan Dinas Sosial untuk acara-acaran, kemudian pasukan oranye juga belajar dari Daarut Tauhiid soal sampah," kata Sandiaga.
Selain sampah, Sandiaga meminta bantuan Aa Gym mengatasi masalah hoaks. Sandi mengeluhkan perpecahan pasca-pilkada masih terjadi karena banyak masyarakat jadi korban hoaks. Ia menitip pesan kepada jemaah Daarut Tauhiid agar jangan mempercayai hoaks.
"Pesan jangan diteruskan kalau belum jelas validitasnya, kalau kemungkinan bisa menyakiti saudara kita jangan diterusin walaupun mungkin menyenangkan bagi kita, jangan diterusin, apakah bermanfaat atau tidak jangan diterusin karena ini sumber ejek-mengejek bagi warga Jakarta, cukuplah bagi warga olok-mengolok," ujar Sandiaga.
Aa Gym menanggapi dengan mengatakan agar warga selalu menanamkan rasa persaudaran. Warga Jakarta tak boleh melihat warga lain yang berbeda pandangan sebagai musuh. Aa Gym juga meminta agar sesama warga Jakarta mencari solusi alih-alih sibuk mencari masalah.[Kompas]
Post a Comment