Header Ads

Lagi asik nongkrong, empat pemuda di Cianjur dikeroyok berandalan bermotor

Ilustrasi Pengeroyokan. ©2015 Merdeka.com


Empat orang pemuda di Cianjur, Jawa Barat, menjadi korban penganiayaan berandalan bermotor saat duduk di pinggir jalan. Bahkan seorang diantaranya harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Cianjur karena luka berat.

Fakih Abdillah (16) warga Kampung Kedunghilir, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, yang mendapatkan perawatan intensif harus kehilangan jari manisnya karena terkena sabetan senjata tajam yang dilayangkan berandalan bermotor itu.

"Saya bersama beberapa orang teman, sedang duduk di pinggir Jalan Arif Rahman Hakim, tiba-tiba melintas rombongan puluhan sepeda motor. Saat mereka melintas, kami sempat menyapa dan melambaikan tangan dan dibalas rombongan tersebut," kata Fakih seperti dilansir dari Antara, Minggu (29/10). 

Namun selang beberapa puluh meter, beberapa orang dari rombongan tersebut, berbalik arah dan langsung menyerang Fakih dan teman-temannya secara membabi buta menggunakan senjata tajam.

Mendapati hal tersebut, Fakih dan teman-temannya berusaha melarikan diri, namun naas Fakih dan tiga orang temannya terjatuh. Sehingga menjadi bulan-bulanan berandalan bersenjata tajam jenis golok, samurai dan celurit itu.

"Saya baru sadar jari saya putus dan dua jari lainnya nyaris putus, setelah sampai di rumah sakit. Saya diselamatkan warga sekitar yang melihat aksi berandalan tersebut, beberapa orang diantaranya dikenali warga," jelasnya.

Aksi brutal berandalan bermotor itu, juga menyebabkan tiga orang teman Fakih mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya, namun tidak separah Fakih. Bahkan sepeda motor para korban dirusak sebelum pelaku meninggalkan lokasi.

Usman (41) ayah Fakih, mendesak pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan membubarkan berandalan bermotor yang sejak beberapa tahun terakhir meresahkan warga di berbagai wilayah di Cianjur.

"Kami akan melaporkan kejadian ini ke Polres Cianjur, jangan sampai warga yang memburu pelaku karena aksi brutal ini bukan pertama kali terjadi. Harapan kami pelaku segera tertangkap dan petugas dan dijatuhi hukum yang berat," tutupnya. [Merdeka]

No comments