Bidik pengembangan bisnis, Bank Jateng luncurkan Kantor Layanan Korporasi Surakarta
Jawa Tengah - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atau dikenal Bank Jateng meluncurkan Kantor Layanan Korporasi (Corporate Center) Bank Jateng Surakarta, Jumat (27/10).
Pembukaan Corporate Center di kantor yang terletak di Jl. Brigjen Slamet Riyadi No.30A Surakarta itu sebagai bentuk dukungan Bank Jateng terhadap peningkatan perekonomian daerah Surakarta dan sekitarnya.
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan, dibukanya Kantor Layanan Korporasi Bank Jateng Surakarta diharapkan meningkatkan hubungan bisnis dengan nasabah segmen korporasi semakin terjalin dengan baik.
Selain itu, melalui Kantor Layanan Korporasi bersama Kantor Cabang Koordinator sebagai Booking Office, Bank Jateng secara bersama-sama dan sinergi berkomitmen memberikan layanan lebih intensif kepada debitur dan deposan korporasi yang berada di wilayah Solo raya.
"Target kuantitatif bukan satu-satunya. Yang lebih penting target layanan, kecepatan, dan sensitifitas terhadap nasabah serta industri setempat. Yang sebelumnya harus ke kantor pusat (Semarang), sekarang cukup ke Solo. Karena kami sadar Solo Raya menjadi backbone, di mana menjadi tempat kami bertumbuh," kata Dirut Bank Jateng yang akrab disapa Nano ini.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menyampaikan apresiasinya atas pembukaan Kantor Layanan Korporasi (Corporate Center) Bank Jateng Surakarta. Hal tersebut sesuai program 3WMP (Waras, Wasis, Wareg, Mapan dan Pangan) Pemkot Surakarta.
"Keberadaan kantor layanan korporasi ini menunjukkan Bank Jateng juga pengen waras. Artinya, sehat secara pelayanannya. Jangan sampai ketinggalan sepur (kereta) dengan perbankan lainnya. Kalau sudah dibuka, pasti semua akan berlomba lomba, selamat," ujar Wali Kota Rudy dalam sambutannya.
Untuk diketahui, kinerja Bank Jateng pada posisi tanggal 30 September 2017 semakin meningkat. Total aset mencapai Rp 62,513 triliun, atau tumbuh 15,26 persen dari posisi 30 September 2016 sebesar Rp 54,234 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun mencapai Rp51,508 triliun, atau meningkat 12,42 persen dari posisi 30 September 2016 sebesar Rp 45,818 triliun. Kredit yang disalurkan telah mencapai Rp 40,897 triliun dan tumbuh 15,43 persen (yoy).
Lebih menggembirakan lagi, bahwa penyaluran kredit kepada pelaku usaha produktif mampu tumbuh hingga 36,55 persen (yoy), sehingga diharapkan akan semakin mengakselerasi kegiatan perekonomian dan pembangunan daerah. Laba usaha telah mencapai Rp 1,393 triliun, meningkat dari tahun 2016 sebesar Rp 1,122 triliun.
[Merdeka]
Post a Comment