Header Ads

WNI Ditangkap di Marawi Fasih Bahasa Filipina, Bawa Granat Ketika Dibekuk


militan Indonesia ditangkap di Marawi. ©Youtube
WNI ditangkap di Marawi fasih bahasa Filipina, bawa granat ketika dibekuk. Sumber militer Filipina mengatakan militan bernama Muhammad Ilham Syaputra, berusia 23 tahun fasih berbicara bahasa Filipina dan membawa sebuah granat. Dia berusaha menyamar sebagai seorang perwira intelijen militer.
Jihadis asal Indonesia ditangkap saat mencoba melarikan diri dari kota Marawi, Filipina, Rabu (1/11). Dia tertangkap saat mencoba melarikan diri melintasi Danau Lanao sekitar pukul 7 pagi waktu setempat.
Sumber militer Filipina mengatakan militan bernama Muhammad Ilham Syahputra, berusia 23 tahun fasih berbicara bahasa Filipina dan membawa sebuah granat. Dia berusaha menyamar sebagai seorang perwira intelijen militer.
Kemarin Ilham ditahan di Kantor Polisi Kota Marawi dan dijadwalkan akan diterbangkan ke Manila untuk proses pemeriksaan.
militan Indonesia ditangkap di Marawi ©Youtube
"Saat ini dia sedang diselidiki oleh penyidik militer dan polisi. Ya, dia adalah pendukung negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)," kata Kolonel Romeo Brawner, wakil komandan Satuan Tugas Tim Ranao, seperti dilansir dari Philippines Lifestyle, Rabu (1/11).
Kepala Kepolisian Daerah John Guyguyon mengatakan orang Indonesia itu mengaku ikut dalam operasi ISIS lainnya, termasuk pertempuran dengan pasukan pemerintah di Piagapo, Lanao del Sur, pada bulan April, sekitar sebulan sebelum pengepungan Marawi dimulai pada tanggal 23 Mei.
"Dia diundang oleh Isnilon Hapilon untuk menjadi bagian dari perjuangan di sini," kata dia.
Hapilon adalah mantan pemimpin Abu Sayyaf yang ditunjuk oleh ISIS sebagai perwakilan regional mereka, atau 'emir' yang terbunuh pada 16 Oktober lalu di Marawi.
Militan tersebut juga mengatakan sekitar 20 militan lainnya terus bertahan di kota tersebut, termasuk sejumlah jihadis asing.
"Dia harus membunuh dua pria bersenjata yang bersamanya, karena mereka tidak ingin dia pergi. Dia bilang dia takut. Mereka tidak memperjuangkan apapun jadi dia pikir mungkin dia bisa kabur," kata Guyguyon.
Kolonel Brawner mengatakan bahkan saat para teroris kalah, daerah tersebut tetap berbahaya karena peraturan yang tidak diketahui dan jebakan yang disembunyikan di setiap sudut dan celah.
Pada hari Senin dia melaporkan ada empat tentara terluka dalam ledakan IED. Secara keseluruhan, lebih dari 2.000 IED telah ditemukan dari bekas daerah pertempuran.
Berikut video saat Ilham sudah ditangkap:
[Merdeka]

No comments