Header Ads

Trump Jadi Presiden AS, Bagaimana dengan Ekonomi Global?


Jakarta - Jika mengacu pada indikator ekonomi global, kondisi perekonomian pada 2017 bisa disebut-sebut tak lebih baik ketimbang ekonomi tahun ini. Ini lantaran masih adanya pelambatan ekonomi yang terjadi di China maupun Eropa.

Namun, masih ada satu pemicu lagi, yaitu terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) periode 2017-2021. Menurut Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, ketidakpastian paling dominan dipicu kebijakan-kebijakan apa yang akan diambil pengganti Barrack Obama tersebut. Apalagi dengan berbagai ucapannya yang kontroversial.

"Banyak kebijakan Trump yang cenderung akan membawa ekonomi AS lebih tertutup. Ini yang jadi sebab ekonomi global semakin tidak pasti," ujar Amalia dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2017 di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (11/11/2016).

Beberapa kebijakan yang dilontarkan selama kampanye, lanjut Amalia, yakni membatasi investasi ke luar negeri, pembatasan perdagangan dengan China dan Meksiko, kebijakan imigrasi, memajaki pengusaha besar AS, dan lainnya.

"Terjadi penurunan tingkat kepercayaan yang bervariasi di dunia, sebagai bentuk ketidakpastian di kebijakan perdagangan yang cenderung proteksionis, serta peningkatan output gap atas pemberlakuan tarif yang tinggi pada produk impor China dan Meksiko," jelas Amalia.

Pada Indonesia secara khusus, kata dia, yakni perlambatan ekonomi di AS yang juga akan merembet pada Indonesia.

"Dengan terpilihnya Trump pertumbuhan ekonomi AS akan turun, diperkirakan 0,9%. Pelambatan ekonomi AS dan turunnya confidence investor di tingkat global, berpotensi menurunkan permintaan domestik di Indonesia sebesar 0,5% dari baseline tahun 2017 dan PDB secara keseluruhan," ujar Amalia. (hns/hns) 

sumber : detikcom

No comments