Header Ads

Mendaki dan Memeluk Gunung Puntang

Kata Doel Sumbang, “Bandung heurin ku tangtung”. Memang pas apa yang disebut dalam istilah penyanyi beken Jawa Barat itu. Selain industri di Bandung yang semakin masif menggerus areal pesawahan, pertanian dan perumahan penduduk, Bandung juga bisa dikatakan “heuring ku gunung” saking banyaknya gugusan pegunungan yang bediri di Bandung.
Salah satunya gunung di Bandung yakni Gunung Puntang yang berada di Bandung Selatan, termasuk dalam gugusan Gunung Malabar. Pada tahun 1923 Pemerintah Hindia Belanda pernah membangun stasiun radio yang konon disebut-sebut sebagai yang terbesar di dunia. Bentangan antenanya mencapai 2 kilometer yang terpasang antara Gunung Halimun dan Gunung Puntang dengan ketinggian mencapai 500 meter.
Bagi bangsa Belanda, Gunung Puntang mempunyai lokasi yang ideal. Selain lokasinya tersembunyi, posisi Gunung Puntang juga memiliki arah koordinat global positioning system (GPS) menuju Belanda. Jadi, siaran radio itu dapat langsung didengar di Negeri Kincir Angin.
Namun, untuk melancarkan siaran radio butuh tenaga listrik. Karena itu, Pemerintah Belanda juga membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Dago, Dayeuh Kolot, dan Pangalengan. Belanda juga membangun berbagai fasilitas, seperti perumahan untuk pekerja, kolam renang, sarana olahraga, dan bioskop.
Lokasi Bagi Petualang
Selama ini, Gunung Puntang hanya dikenal sebagai wana wisata bagi para petualang. Suasana pegunungan, hutan dan sungainya memang merupakan kawasan yang strategis untuk melakukan kegiatan camping atau berkemah. Namun demikian, ada juga yang mengenal kawasan wana wisata ini sebagai kawasan wisata sejarah karena pernah mendapat perhatian Pemerintah Belanda ketika itu yang membangun menara radio yang terbesar di dunia sebagaimana telah diceritakan diatas.
Lokasi
Gunung Puntang berada di kawasan Bandung Selatan, tepatnya diDesa/Kecamatan Cimaung Kab. Bandung. Untuk mencapai Gunung Puntang, wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi dari pusat Kota Bandung, lokasi yang berjarak sekitar 30 kilometer arah selatan dapat melalui Soreang untuk kemudian ke Cimaung atau melalui Buahbatu dan M. Toha untuk kemudian ke Banjaran dan akhirnya ke Cimaung.
Sementara bagi yang menggunakan angkutan umum, mereka dapat menggunakan sarana angkutan dari Leuwipanjang (arah Soreang) atau Tegallega (arah M. Toha) dan Buahbatu (arah Dayeuhkolot).

Anda tertarik untuk ketempat tersebut ? Anda bisa menggunakan jasa travel Dudi Family Trans, jasa travel murah untuk di bandung dan jakarta
Selamat Berwisata!

sumber : panduanwisata

No comments