Header Ads

Cerpen "Sahabat Terbaik"

Hay guys perkenalkan namaku adalah Avril. aku akan menceritakan tentang sahabat baikku. Orang di dunia ini pasti mempunyai sahabat. Bila orang di dunia ini tidak mempunyai sahabat. pasti hidupnya tidak enak karena semua orang di dunia ini tidak bisa hidup sendiri.
Waktu itu aku masih duduk di sekolah dasar. Namanya yaitu SD Sukabumi 09. Pertama aku masuk kelas aku mencari tempat duduk yang kosong dan aku juga masih belum kenal dengan teman sebangku-ku sendiri.
Akhirnya aku berkenalan dengan dia “hay namamu siapa?” “namaku putri faisza aurora aku biasa di panggil iza kalau nama kamu siapa?” “ohh namaku Avrillia putri aku biasa dipanggil avril” setelah aku bercakap cakap tidak terlalu lama bu guru pun datang dan mengucapkan salam selamat pagi anak anak dan kami pun membalas salam ibu guru itu dengan serentak “selamat pagi bu”.
“Apakah kalian sudah kenal dengan ibu belum bu baik nama ibu adalah bu sri rahayu ningtyas dan biasa di panggil bu sri apakah kalian juga sudah kenal dengan teman teman kalian belum bu baik kalau begitu kalian maju satu persatu dan memperkenalkan diri kalian kepada teman kalian” setelah semua sudah selesai berkenalan bel istirahat pun berbunyi kring… aku pun segera mencari teman untuk ku ajak pergi ke kantin ternyata banyak juga yang mau berteman dengan ku kami pun berjabat tangan yang berarti kita akan berteman sampai lulus nanti.
Semester satu semester dua pun berlalu begitu cepat kami pun naik ke kelas 2 di kelas dua kita mempunyai teman baru yang bernama Narnia naidah dia bukan anak pindahan melainkan anak yang tidak naik kelas 2 menuju ke kelas 3, hari ini kami ke perpustakaan bersama nia dan teman teman ku yang lain seperti biasa aku membaca buku komik ke sukanku, bel berbunyi tanda sudah masuk kelas waktu itu adalah pelajaran matematika itulah pelajaran kesukanku, tapi berbeda dengan teman teman ku mereka tidak suka pelajaran matematika katanya sih sulit padahal ya gak sulit biasa aja, waktu pelajaran matematika sudah selesai sambil menunggu bel berbunyi aku pun memasukkan semua bukuku ke dalam tas ku.
Keesokan harinya setelah pulang sekolah aku pergi ke rumah iza Karena mamaku tidak menjemput aku lama kelamaan aku takut di rumah iza dan kemudian nangis begitu saja ingin pulang, untungnya aku hafal nomer telfon rumah akhirnya ibu iza menelfon nomor telepon rumah kringg… kringg… kringg tidak ada juga yang ngangkat, mamanya iza pun mencoba menghubungi nomor telepon rumahku akhirnya diangkat juga oleh mama “hallo dengan siapa”, “saya mamanya iza temannya avril”, “oh ada apa”,
“ini avril ada di rumah saya belum di jemput mulai tadi, apa avril belum di jemput boleh kah saya berbicara dengan avril”, “tentu saja boleh”, “nak apakah kamu belum di jemput”, “belum ma” sambil menangis tersedu sedu “baik kalau begitu mama akan hubungi pak supir dulu ya”, “iya ma” akhirnya mama menelpon lagi sebentar lagi pak supir datang menjemput aku.
Setelah aku berpamitan aku lansung naik mobil dan marah marah “pak gimana sih aku kok gak di jemput jemput biasanya bapak selalu tepat waktu saat menjemput aku” pak sopir pun menjawab maaf dik bapak tadi telat jemput soalnya di jalan ada kecelakaan terus bannya bocor maaf ya dik” “iya pak maafkan saya juga sudah memarahi bapak” “gak papa dik” hati ku pun lega setelah mendengarkan ucapan pak sopir akhirnya datang juga di rumah segera aku turun dari mobil dan lansung memeluk mama dan papa mama pun bertanya padaku “kamu gak papa nak” “gak papa ma” “baiklah sekarang kamu mandi ya biar kelihatan cantik” “baik ma” setelah selesai mandi aku berdandan yang rapi dan menuju ruang keluarga kami bercakap cakap tentang sekolah orangtuaku berencana akan memindahkan aku ke sekolah yang lebih dekat dengan rumah agar kejadian yang tadi ku alami agar tidak terjadi lagi.
Besoknya aku berbicara lagi dengan iza “za ketika kenaikkan ke kelas 3 aku akan di dipindahkan ke sekolah lain karena mamaku tidak ingin kejadian yang kemarin terulang lagi artinya kita tidak akan bertemu selamanya” “apaaa… tapi kamu jangan lupakan aku ya” “iya aku tidak akan melupakanmu aku ingin kita menjadi sahabat terbaik” “ya aku juga mau jadi sahabatmu” akhirnya kita berpelukan dan mengucapkan Sahabat Selamanya sambil mengangkat tangan kami.
Kenaikan kelas pun sudah ada di depan mata aku dan iza tidak pernah menghawatirkan kami mendapat ranking atau tidak karena kami berdua selalu mendapatkan ranking 3 besar yang sedang kami pikirkan adalah tidak lama lagi aku dan iza akan berpisah kami menangis tersedu sedu teman teman pun ikut menangis karena terharu saat aku mengucapkan kata perpisahan rapot pun telah selesai orangtua kami pun keluar semua dan melihat saat kami semuanya sedang menangis ada salah satu orangtua yang mengucapkan sungguh persahabatan terindah tidak lupa aku dan iza memberikan kenang kenangan dan mengucapkan sahbat selamanya dan akhirnya mama ku mengetahui kejadian itu tadi mama ku langsung membatalkan niatnya untuk memindahkan aku ke sekolah yang dekat dengan rumah ku aku pun dengan senang hati mengucapkan terimakasih banyak kepada mama ku “terimakasih ya ma, mama baik sekali” “iya dong” kata mama dengan tersenyum manis di hadapanku.
Setelah penerimaan rapot para siswa di liburkan selama dua minggu, dua minggu adalah waktu yang cukup lama bagiku karena aku terpisah dari teman teman yang aku sanyangi. besok adalah minggu terakhir aku bermalas malasan di rumah dalam hati aku berkhayal asyik besok aku akan bertemu teman teman termasuk iza hari demi hari terus berlalu masa masa indah susah sedih telah kami lalui dalam persahabatan ini tak kurasa tenyata waktu berlalu begitu cepat bulan depan aku akan menduduki kursi di kelas enam ketika try out try out telah ku hadapi ternyata masih bayak tantangan yang harus ku lewati untuk mendapatkan ijasah kelulusan sd entah kenapa aku bisa melewati semua rintangan rintangan yang amat begitu sulit setelah aku berfikir aku mempunyai sahabat yang tak henti henti untuk mendukung aku untuk tetap semangat UASBN
Tinggal beberapa hari yang bisa ku hitung dengan jari jari ku ini sebelum UASBN sekolah mengadakan acara berdoa bersama ketikan guru kami memutarkan video yang isinya adalah jerih payah seorang orangtua untuk membesarkan anak anak nya aku pun terharu ketika melihat video itu perlahan aku meneteskan air mata dengan memandangi raut wajah iza yang sedang bergelinangan air mata aku pun memegang bahu iza dengan memberikan selembar tisu dan iza mengucapkan “terimakasih” padaku iza berkata kepadaku “apa sajakah kesalahan yang telah kau lakukan terhadap orang tuamu” aku tidak menjawab pertanyaan iza tadi malah aku menjadi lebih terharu mendengar ucapan iza tadi aku menengok ke belakang dan memandangi wajah mamaku.
Dan akhirnya aku menjawab pertanyaan iza tadi kesalahan ku terhadap orangtuaku tidak terkira aku menyadarinya bahwa selama ini aku telah menghambur hamburkan uang untuk kesenangan ku sendiri aku tidak berfikir terhadap ucapan papaku itu benar yang selalu mengingatkan aku “nak jangan menghambur hamburkan uang mendingan uang itu kamu simpan untuk membeli barang yang lebih berharga” dan papa ku juga bilang kalau “mencari uang itu sulit tak seperti kamu yang fikirkan” tapi aku malah membantah “ih papa kok ngatur ngatur aku sih aku kan kepengen seperti temen temen ku yang lain yang setiap hari tas, sepatu, alat tulis baru papa kenapa sih kok gak bisa ngertiin anaknya sendiri” ucapan itu berulang ulang keluar dari mulut papaku sekarag gentian aku yang bertanya kepada iza berapa kali kamu membohongi orangtuamu iza menjawab pertanyaanku dengan sejujurnya aku pernah membohongi orang tuaku waktu itu aku baru punya pacar baru dan aku ingin merasakan indahnya berpacaran aku pun izin kepada mamaku ma aku mau pergi ke rumahnya avril “boleh ya ma pliz…” “ya memangnya ada keperluan apa mau ngerjain tugas kelompok oh ya mama panggil pak sopir ya buat antar kamu ke rumah nya avril” “gak usah ma aku bisa berangkat sendiri” “ya sudah hati hati ya jaga diri baik baik” padahal itu aku malah pergi ke taman untuk menepati janji ku ke pacar baru ku aku pun merunduk dan menyesali perbuatan ku begitu pula dengan iza ketika acara berdoa bersama telah usai kami berdua menuju orang tua kami dan mengucapkan kata kata maaf dan akhirnya orang tua kami memaafkannya dan akhirnya hati ku sangat lega saat mamaku memberi maaf dan dukungan besok UASBN akan berlansung selama tiga hari waktu yang menentukan kelulusan semua anak sd di Indonesia bila dia lulus dia akan menuju ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMP bila dia tidak lulus dia harus memulainya lagi dan belajar lebih giat lagi
Tiga hari ternyata bukan waktu yang cukup lama untuk aku melalukan UASBN hari ini hari terakhirku untuk melakukan kegiatan UASBN saat ini yang aku lakukan adalah berdoa mohon kepada allah agar di beri kemudahan untuk menjawab semua soal ini tanpa banyak omong lansung aku isi LJK yang ada di hadapanku ini dengan berhati hati aku pun telah mengisi semua jawaban semua dari soal ini soal yang sangat mudah karena sebagian dari soal yang keluar telah ku pelajari degan saabatku yaitu iza aku juga tak tau apakah iza juga bisa mengerjakan soal yang semudah ini mudah mudahan iza juga bisa mengerjakan soal soal ini
Setelah bel berbunyi pertanda waktu UASBN telah usai semua teman teman bersorak gembira di karenakan telah bebas dari penjara hihihi itu sih ide nya si iza katanya UASBN itu seperti berada di dalam penjara iza bertanya kepadaku kenapa “kamu diam saja kan kita sudah bebas dari penjara” “iya sih sudah bebas za tapi gimana nasib kita ntar kalau jawaban kita banyak yang salah” “ngak kok aku percaya nilai kita pasti bagus bagus dan bisa mengalahkan teman teman kita yang pintar” “ih kamu ngaco kayak dukun kan nilai nya aja belum keluar kamu kok malah memprediksi duluan” “iya aku sangat yakin dengan ucapanku ini karena soal soal itu mirip banget dengan latian latian soal yang pernah kita pelajari” “oh ya masa” kataku sambil melototin mataku ketika hasil UASBN menyatakan bahwa kami berdua lulus kami segera mengucap syukur dan ini semua berkat dukungan sahabat ku “ingat ya guys jangan pernah menyakiti perasaan sahabat kalian”
Karangan: Enia Helga Pratiwi

No comments