Header Ads

BPS Minta Tambahan Ratusan CPNS di 2018


Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) akan kembali membuka rekrutmen sekitar 110 ribu Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada 2018. Harapannya Badan Pusat Statistik (BPS) dapat mengajukan formasi jalur umum sekitar lebih dari 100 orang di seleksi CPNS 2018.

Sekretaris Utama BPS, Adi Lumaksono mengungkapkan, BPS membutuhkan cukup banyak sumber daya manusia seiring dengan tuntutan zaman dan perkembangan data statistik. Dari total kebutuhan ideal 21.000 pegawai, BPS masih kekurangan sebanyak 5.342 pegawai.

Kementerian PAN RB menargetkan pembukaan rekrutmen CPNS 2018. Saat ini kementerian masih menunggu jumlah formasi CPNS yang diajukan pemerintah daerah (pemda).

Menteri PANRB Asman Abnur mengatakan, para kepala daerah telah diperbolehkan untuk mengajukan formasi yang dibutuhkan. Menurut dia, semakin cepat formasi tersebut diusulkan akan semakin baik. Sebab dengan demikian proses perekrutan CPNS 2018 bisa dibuka sejak awal tahun.

"Kalau mau mengajukan enggak apa-apa, dari sekarang boleh. Ya mudah-mudahan kalau saya berharap cepat. Biar nanti tahun 2018 ini bisa kita laksanakan di awal tahun," ujar dia di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Kamis (30/11/2017).

Asman menjelaskan, alokasi jumlah formasi PNS yang akan dibuka pada tahun depan salah satunya akan mengikuti besaran jumlah PNS yang pensiun.‎ Namun, jumlahnya tidak akan sebesar PNS yang akan memasuki masa purnabakti tersebut.

"Meman‎g mau tidak mau kita harus mengisi PNS yang sudah pensiun. Nah kita targetkan pertumbuhannya tidak plus, tapi minus. Jadi kalau mungkin yang pensiun 100 ribu, kita terima separuhnya," dia menjelaskan.

Selain itu, alokasi jumlah CPNS tersebut juga akan bergantung pada kemampuan keuangan negara. Sebab itu, saat ini Kementerian PANBR tengah berkoordinasi dengan Kemenkeu terkait hal ini.

"Namun, keputusannya nanti sangat tergantung pada kemampuan keuangan. Jadi nanti dengan Bu Menkeu akan menghitung dulu kemampuan APBN kita," tandas dia. Republika

No comments