Header Ads

RENCANA CERAMAH DI BALI, USTAD ABDUL SOMAD “DIANCAM” ANGGOTA BANSER NU


Pengusiran dan pembubaran kegiatan tausiyah yang dilakukan di Bangil Jawa Timur, hingga menimbulkan keributan, karena salah satu “anak” ormas islam NU, Banser NU memaksa agar Ustad Felix Siauw menandatangani pernyataan terkait dengan pengakuan terhadap Pancasila, namun ditolak oleh Ustad Felix Siauw. Dan kali ini kejadian serupa ditujukan kepada Ustad Abdul Somad Lc.

Ustad Abdul Somad Lc, yang berasal dari Riau saat ini lagi naik daun dengan ceramah ceramahnya, bahkan Ketua MPR Zulkifli Hasan secara terang-terangan menyatakan  kekagumannya dan sekaligus menyatakan jika Ustad Abdul Somad adalah penceramah favoritnya.
Ustad Abdul Somad memang dikenal sangat mengkritisi sikap para penghina dan pengganggu keberadaan agama Islam, bahkan beberapa video miliknya banyak diupload ke sosial media dan langsung menjadi salah satu dari banyaknya video ceramah yang disebarkan oleh pengguna Sosial Media di Indonesia.
Dan warga muslim di Bali juga tertarik untuk mengundang Ustad Abdul Somad mengisi ceramah di acara Maulid Nabi yang akan diselenggarakan di Mesjid Baiturrahmah, Wanasari, Denpasar, Bali. yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2017.
Rupanya rencana kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang akan diisi Ustad Abdul Somad dianggap oleh salah satu anggota dari Banser NU, Abu Janda alias Arya Permadi melalui akun facebooknya, “Permadi Banser” perlu diberikan peringatan keras seperti halnya Ustad Felix Siauw untuk menyepakati dan menyetujui soal keberadaan Pancasila. Berikut isi surat ultimatum dari Abu Janda alias Permadi kepada Ustad Abdul Somad Lc.
Ultimatum Buat Ustad Abdul Somad Lc…
kami dari ormas Banser yang bernaung di bawah Ansor menyatakan bahwa… jikalau ustad Abdul Somad nanti ingin bertablik akbar di BALI . ustad Abdul Somad harus menandatangani surat perjanjian di mana surat perjanjian itu akan tertulis sebagai berikut :
1. Saudara tidak boleh memberikan 
Cerama anti Pancasila
2. Saudara juga tidak boleh melangggar
Arti ke Bhinekaan
3. Saudara tidak boleh berceramah atau
Menyampaikan tausyiah dengan
Menggunakan pengerah mixropon
Atau pengerah suara lainnya . Karena
Akan mengganggu umat lain nya yg
Beribadah di tempat tersebut (BALI)
4. Saudara tidak di perkenankan atau
Mengucap kan usur radikal saat
Bertausyiah
5. Saudara harus siap kami kawal atau
Kami beking di Bali nantinya
Demikian isi surat pernyataan tersebut
Kami dari Ansor dan Banser menunggu respon anda 

No comments