Header Ads

4 Kasus Penyiksaan Anjing yang terjadi Di Indonesia


Dalam sepekan terakhir, berita mengenai penelantaran terhadap anjing mencuat di berbagai media. Seperti yang dialami oleh seekor anjing bernama Pino. Pino ditemukan pemiliknya dalam keadaan terbakar dan bau minyak tanah. Belum diketahui siapa pelaku pembakaran terhadap anjing nahas tersebut. 
Kasus yang terjadi pada Pino memang sangat disayangkan. Namun, kekerasan dan penelantaran terhadap anjing bukanlah kali pertama terjadi. Anjing sebagai hewan yang sangat populer dijadikan peliharaan nyatanya masih banyak mengalami perlakuan yang tidak layak. Mulai dari penelantaran sampai penyiksaan.
kumparan (kumparan.com) merangkum sejumlah penyiksaan dan penelantaran anjing yang terjadi di Indonesia, sebagai berikut :
1. Disiksa oleh pemiliknya
Pada awal April 2017, sebuah video penyiksaan anjing beredar di media sosial. Dalam video tersebut, seekor anjing bernama Bruno dipukul dan dicekik oleh pemiliknya. Salah seorang warga yang menyaksikan penyiksaan tersebut mengadukannya ke LSM Garda Satwa Indonesia dan Polsek Kebun Jeruk, Jakarta Barat. 
Akhirnya pada Rabu (5/4), di kawasan Kebun Jeruk, Jakarta, Garda Satwa Indonesia bekerja sama dengan Polsek Kebun Jeruk berhasil mengevakuasi anjing berusia tujuh bulan itu dari pemiliknya.
Tak ada perlawanan dari pemilik Bruno saat kediamannya didatangi oleh tim Garda Satwa Indonesia dan personel kepolisian. Dia hanya membela diri bahwa aksi pemukulan itu untuk mendidik Bruno. Namun polisi dan saksi pelapor menilai, pemukulan itu dilakukan sebagai bentuk penyiksaan.
"Tapi akhirnya dia mengakui berniat mukulin, sering melempar," ujar Anisa Ratna, sekretaris Garda Satwa Indonesia.
Meski sempat mengalami penyiksaan, Bruno berhasil diselamatkan.
2. Ditemukan dalam keadaan kaki terpotong
Seekor anak anjing berbulu cokelat ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan di dekat sebuah pabrik di Bangka Belitung pada akhir April 2017. Anjing nahas tersebut didapati dalam keadaan dua kaki depan yang terpotong.
Anjing yang diketahui bernama Brownies itu akhirnya dibawa ke Jakarta untuk mendapat perawatan. Kisah Brownies ini diunggah di akun Facebook Garda Satwa Indonesia. Karena kondisi awal yang sudah sangat parah, Brownies harus diamputasi sampai bagian siku untuk menghindari pembusukan ke semua area luka.
Belum diketahui pelaku penyiksaan terhadap Brownies.
Saat ini Brownies berada di bawah perlindungan Garda Satwa Indonesia.
3. Terkunci dalam mobil selama 8 jam
Seekor anjing jenis Maltese bernama Valent ramai diperbincangkan awal Desember 2017 ini. Gara-garanya, Valent ditemukan terkunci di dalam mobil yang ditinggalkan pemiliknya selama delapan jam di parkiran mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada Jumat (1/12). Valent ditemukan oleh seorang pengunjung yang bernama Tommy Prabowo, tengah menggonggong dari dalam mobil. Wajar saja karena Valent tidak ditinggalkan makanan dan minuman oleh pemiliknya. 
Belum berhenti, keesokan harinya, Sabtu (2/12), Valent lagi-lagi ditemukan dalam keadaan terkunci di mobil. Kali ini di parkiran mal Gandaria City, Jakarta Selatan.
Setelah menjadi sorotan, pemilik Valent, Elishia akhirnya buka suara. Elishia mendatangi Polsek Tanah Abang untuk melakukan mediasi bersama Tommy Prabowo dan perwakilan Garda Satwa Indonesia pada Senin (4/12). Meski disebut telah menelantarkan anjing peliharaannya, Elishia mengaku bahwa dirinya sangat sayang terhadap Valent.
Hingga saat ini Valent masih dipelihara pemiliknya. 
4. Anjing dibakar di Jimbaran
Seekor anjing bernama Pino pulang ke rumah pemiliknya di Jalan Nuansa Barat, Taman Griya, Jimbaran, Bali, dalam keadaan tak biasa. Pino kembali dengan kondisi luka bakar dan bau minyak tanah pada Kamis (7/12). 
I Made Putra Wahyuda (19) begitu terkejut mendapati kondisi Pino yang sangat mengenaskan tersebut.
"Kemarin pagi anjing itu saya keluarkan seperti biasa, siangnya jam 12-an, anjing itu pulang sudah gosong dan bau minyak tanah," ujar Wahyuda saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Jumat (8/12).
Wahyuda lalu segera memberikan pertolongan pertama dengan cara memandikan dan melumuri luka Pino menggunakan kunyit serta mengompresnya dengan es batu.
Wahyuda menuturkan belum mengetahui siapa pelaku pembakaran terhadap anjingnya. Meski begitu, ia menduga jika pelakunya merupakan tetangganya yang tidak suka dengan hewan.
Artikel Asli

No comments