OOP (Object-Oriented Programming)
Pemrograman berorientasi objek (Inggris: object-oriented programming
disingkat OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan
kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus
dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman
terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan
mengirim pesan ke objek lainnya.
Bahasa pemrograman yang mendukung OOP antara lain:
- Visual Foxpro
- Java
- C++
- Pascal (bahasa pemrograman)
- Visual Basic.NET
- SIMULA
- Smalltalk
- Ruby
- Python
- PHP
- C#
- Delphi
- Eiffel
- Perl
- Adobe Flash AS 3.0
Keuntungan pemrograman berorientasi objek
- Maintenance; program lebih mudah dibaca dan dipahami, dan pemrograman berorientasi obyek mengontrol kerumitan program hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan untuk programmer.
- Pengubahan program (berupa penambahan atau penghapusan fitur tertentu); perubahan yang dilakukan antara lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu database program misalnya.
- Dapat digunakannya obyek-obyek sesering yang diinginkan, kita dapat menyimpan obyek-obyek yang yang dirancang dengan baik ke dalam sebuah tolkit rutin yang bermanfaat yang dapat disisipkan kedalam kode yang baru dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan pada kode tersebut.
Jadi, sangat jelas bahwa pemrograman berorientasi objek sangat cocok
sekali digunakan dalam kasus pembuatan software yang rumit dan kompleks
karena memberikan berbagai kemudahan kepada pemrogram seperti yang telah
disebutkan diatas.
Permodelan yang mana yang lebih bagus? itu tergantung dari kebutuhan dan
dari sudut pandang mana anda melihatnya. Yang perlu anda ingat adalah
tujuan dari pemodelan itu sendiri, yang mana agar pada akhir proyek
sistem dapat diperoleh sistem informasi yang memenuhi kebutuhan pemakai,
tepat waktu dan sesuai anggaran, serta mudah digunakan, dimengerti dan
dipelihara.
Post a Comment