Benarkah Asap Rokok yang Menyebabkan Banyak Kematian Bayi Mendadak?
Jakarta, Sepanjang tahun 2017 setidaknya ada beberapa cerita yang viral di media sosial terkait orang tua yang kehilangan anaknya karena asap rokok. Dalam cerita seringkali digambarkan sang anak kesulitan bernapas terkena pneumonia (radang paru) berat hingga akhirnya meninggal.
Menanggapi hal tersebut dr Frans Abednego Barus, SpP, dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) berkomentar bahwa meski rokok tidak baik untuk kesehatan namun ia tidak bisa menyebabkan kematian mendadak. Pneumonia memang salah satunya bisa datang dari paparan gas berbahaya namun ada perjalanan keparahannya.
"Baiknya ada penjelasan supaya berimbang... Kalau kita hanya menyalahkan asap rokok enggak benar juga. Walau saya setuju bahwa semua golongan usia harus sedapat mungkin menghindari asap rokok karena termasuk gas berbahaya juga," kata dr Frans kepada detikHealth, Senin (13/11/2017).
Menurut dr Frans dampak dari asap rokok yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada bayi hanyalah saat konsentrasi asap sangat tinggi.
"Peristiwa kematian karena asap rokok yang sangat masif lebih pada ikatan CO (karbon monoksida) dan CO2 (karbon dioksida) ke haemoglobin sehingga transport O2 (oksigen) terganggu. Itupun bila asap rokok konsentrasi tinggi di ruang tertutup," paparnya.
dr Frans menambahkan bahwa cerita-cerita kesehatan yang bombastis memang sangat mudah untuk viral. Meski niatnya mungkin baik menyuarakan bahaya rokok, namun disarankan agar lebih berhati-hati membagikan informasi sehingga tidak menimbulkan kekeliruan terhadap suatu kondisi medis.
[Detik]
Post a Comment