Menjaga Peneliti Muda Indonesia
Siswi SMA Kesatuan Bangsa menunjukkan pembersih toilet duduk dari pelepah pisang
Lilin cengkeh pengusir lalat, daun paku menjadi kertas, pelepah pisang pembersih toilet duduk tersaji di gedung pertemuan Balai Kartini, Jakarta Selatan. Masih ada lagi yaitu, tisu ajaib pereda asma, helm pintar untuk ojek online.
Deretan inovasi tersebut merupakan sebagian dari hampir seratus karya siswa-siswi Indonesia yang dipamerkan dalam Indonesia Science Expo (ISE) 2017, di Balai Kartini, Jakarta Selatan, 23-26 Oktober2017.
Inovasi siswa-siswi itu merupakan karya finalis Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dan National Young Inventors Award (NYIA) yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI rutin tiap tahun. Pada tahun ini LKIR dan NYIA merupakan ajang masing-masing ke-49 dan ke-10 kalinya.
Para peserta yang mengikuti ajang LKIR berasal siswa-siswi SMP dan SMA se-Indonesia. Sementara untuk NYIA, para pesertanya berasal dari siswa-siswi SD hingga SMA se-Indonesia yang berusia 8 hingga 18 tahun. Pameran ISE 2017 memamerkan 52 karya para finalis LKIR dan 40 karya para finalis NYIA.
Salah satu yang menonjol dari inovasi siswa-siswi di Indonesia yakni mereka menelurkan inspirasi karya dari lingkungan sekitar. Setelah mengamati masalah di lingkungannya, peneliti cilik itu kemudian meriset dan membuat karya inovasi mereka sebagai solusi atas permasalahan tersebut. Siswa-siswi itu dengan semangat menceritakan temuan dan inovasi mereka. Maka lahirlah inovasi yang sederhana namun mengena bagi problem keseharian masyarakat.
Post a Comment