Header Ads

Jakarta Gelar 'Kampung Betawi di Kota Tua'

Kemegahan bangunan Museum Fatahilah dikalahkah oleh kesemrawutan puluhan lapak pedagang kaki lima yang berjualan di Kawasan Kota Tua Jakarta, Jumat (24/8). TEMPO/Subekti
Kemegahan bangunan Museum Fatahilah dikalahkah oleh kesemrawutan puluhan lapak pedagang kaki lima yang berjualan di Kawasan Kota Tua Jakarta, Jumat (24/8).
Selahukh, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menggelar festival budaya dengan tema "Kampung Betawi di Kota Tua." Acara yang digelar pada 16 dan 17 November 2013 ini akan menyulap wajah kawasan wisata Kota Tua, Jakarta Barat, yang kuat unsur kolonial dengan wajah Betawi.

"Akan ada festival-festival kebudayaan yang menunjukan ciri khas budaya Betawi," kata Kepala Bidang Pengelolaan Daya Tarik Destinasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Ida Subaedah, di Balai Kota pada Rabu, 13 November 2013.  Acara ini akan digelar di sepanjang kali di Kota Tua karena Taman Fatahillah sedang dipugar.

Ida mengatakan acara yang pertama kali digelar ini akan menjadi festival yang unik. Ia memberi contoh misalkan bangunan kolonial akan dihiasi ornamen Betawi. Selain itu, kesenian yang ditampilkan pun akan berciri khas Betawi. Stan akan didesain berbentuk rumah tradisional Betawi. Targetnya ada 10.000 pengunjung selama dua hari acara.

Menurut Ida, kultur Betawi yang juga lekat dengan nuansa etnis Cina akan mempengaruhi tema besar festival ini. Mereka akan mencantolkan nuansa oriental dalam acara tersebut. "Karena Jakarta merupakan kota multietnis," ujarnya.

Ida menjelaskan acara tersebut tidak sekedar bertujuan mempromosikan pariwisata Jakarta. Ada nilai sosial dan pemberdayaan masyarakat di dalamnya, yaitu bagaimana masyarakat sekitar bisa ikut menjaga kawasan ini. Menurut Ida, potensi ekonomi yang ditawarkan Kota Tua dari sektor wisata sangat tinggi bagi masyarakat sekitar. Ida menambahkan, "Kampung Betawi di Kota Tua" akan melibatkan pedagang kaki lima di kawasan tersebut. Hanya saja porsi untuk pedagang tidak besar karena fokusnya lebih ke kesenian. Anggaran yang disediakan sekitar Rp 1 miliar.
 
 
sumber : tempo