Header Ads

Ini Saran Psikolog untuk Orang Tua yang Punya Anak dengan Autisme

Ilustrasi
Selahukh - Jakarta, Memang tak mudah bagi orang tua untuk membesarkan anak dengan autisme. Sewaktu-waktu bisa saja orang tua mengalami kegoyahan mental dalam menghadapi kondisi buah hatinya. Lelah, stress, bahkan depresi merupakan hal-hal yang bisa dialami.

Menurut psikolog RA. Oriza Sativa, S.Psi, Psi, CH,CCR, hal ini memang lumrah dirasakan orang tua sebagai beban psikologis. Perilaku anak autistik yang cenderung tidak bisa diprediksi terkadang bisa membuat orang tua stres. Selain itu, karena autisme merupakan gangguan pervasive yang berlangsung sepanjang hidup, seringkali membuat orang tua putus asa dan merasa apa yang dilakukannya sia-sia.

"Puncaknya terutama saat anak masuk masa pubertas di mana dia juga kurang memiliki social skill. Tapi, beban psikoogis orang tua bisa diminimalisir dengan beberapa cara," kata Oriza dalam acara Talk Show 'Biomarker Skrining untuk Autisme: Sebuah Langkah Besar untuk Pendeteksian Berbasis Ilmiah' di RSIA Grand Family, Penjaringan, Jakarta Utara, dan ditulis Minggu (17/11/2013).

Orang tua bisa berkonsultasi dengan dokter, minum obat dan vitamin yang diperlukan, terutama bagi orang tua yang memiliki penyakit seperti darah tinggi dan diabetes, makan makanan bergizi, istirahat cukup, mengalihkan stress dengan hobi, rekreasi, meditasi, curhat, serta berkonsultasi dengan psikolog jika diperlukan.

"Ibadah juga penting ya karena dengan kita berdoa pada Tuhan, kita akan merasa lebih tenang dan kita bisa mensugesti diri kita untuk lebih berpikir positif. Perilaku individu autistik yang beragam dan susah diprediksi jelas menimbulkan beban makanya kalau tidak ditangani secepatnya bisa mengakibatkan stress berkepanjangan bahkan depresi," jelas Oriza.

Selain beban psikologis, orang tua yang mempunyai anak dengan autisme juga bisa merasakan beban substansial. Misalnya masalah finansial seperti biaya terapi, konsultasi dokter, obat, serta suster. Belum lagi mencari terapis dan sekolah untuk anak autistik pun susah-susah gampang. Selain itu, Oriza mengatakan kecemburuan dari saudara kandung bisa jadi beban tersendiri untuk orang tua.

"Maka dari itu sebaiknya jangan sampai saudara kandung yang lain diabaikan. Penting juga bagi orang tua untuk memberi tahu mereka bahwa saudaranya spesial sehingga membutuhkan perhatian khusus. Tapi tetap orang tua harus memperhatikan mereka juga ya," kata Oriza.
 
 
sumber : detik
 
 
 
 

No comments